Rugmi, Malware Loader Baru Yang Naik Daun
Sekitar 80% serangan malware di dunia memakai salah satu dari tiga jenis malware loader, QakBot, SocGholish dan Raspberry Robin. Tapi ada loader baru yang mendominasi serangan pada dua bulan terakhir.
Sekitar 80% serangan malware di dunia memakai salah satu dari tiga jenis malware loader, QakBot, SocGholish dan Raspberry Robin. Tapi ada loader baru yang mendominasi serangan pada dua bulan terakhir.
Apakah akibatnya kalau malware diciptakan menggunakan bahasa pemrograman yang tidak populer?
Banyak orang percaya bahwa malware menyebar melalui aplikasi, file atau link yang mencurigakan. Selama mereka tidak berurusan dengan hal-hal tersebut harusnya aman dari serangan siber.
Serangan siber pada industri kesehatan seluruh dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Tercatat ada kenaikan sekitar 38% di tahun 2022 dengan rata-rata 1.463 serangan setiap minggunya, membuat industri kesehatan menempati urutan tiga dalam daftar paling sering terkena serangan siber.
Iklan online sebenarnya sangatlah bermanfaat untuk memperkenalkan sebuah produk atau servis. Tapi sayangnya, di zaman yang semakin canggih ini, iklan online pun bisa menjadi berbahaya dan digunakan untuk menyerang pengguna internet dan membahayakan data serta perangkatnya.
Menurut statistik tahun 2022, ada 2,2 juta serangan siber melalui telepon genggam di seluruh dunia dengan 81% dari angka tersebut adalah kategori serangan malware.
Sejak virus komputer pertama kali menyebar, tahun 1986, mungkin total sudah milyaran virus dan malware yang telah terdeteksi. Menurut laporan, diperkirakan ada 450.000 malware baru yang berhasil terdeteksi setiap harinya. Bagaimana yang belum terdeteksi?
Tidak pernah terbayangkan perangkat yang biasa kita pakai sehari-hari ternyata bisa dirubah menjadi versi jahat. Kenapa dibilang versi jahat? Karena fungsi dari perangkat tersebut sudah diluar dari fungsi sebenarnya, dipakai untuk kejahatan siber.
Tahun 2022 kemarin, ada lebih dari 25.000 CVE berhasil dilaporkan, mulai dari beresiko kecil hingga kritis. Tapi kita jadi bertanya-tanya, sudah berapa banyak pihak yang berhasil memanfaat kerentanan tersebut untuk tujuan jahat dan alat apa yang digunakan dalam melakukan serangan siber.