Pada beberapa artikel sebelumnya, kami pernah membahas tentang dangling DNS serta bahaya yang dapat disebabkan. Tapi dangling DNS adalah salah satu contoh kerentanan dunia maya yang diakibat ketidaktelitian kita dalam mengatur aset digital.
Kita telah memasuki bulan Desember, bulan penuh perayaaan, liburan dan tentunya belanja. Desember adalah bulan terakhir, para pegawai kantoran menghabiskan sisa cuti mereka, membuat kantor sepi, mood kerja menurun. Buat umat Kristiani, Desember adalah bulan suci merayakan hari Natal dan tahun baru.
Di dunia yang semua bekerja dan mengambil keputusan berdasarkan data menyebabkan banyak orang mengumpulkan data sebanyak mungkin, baik itu perorangan ataupun korporasi. Pengumpulan data pun bisa bermacam cara seperti survey, pemantauan, riset dan yang sedang populer, web scraping.
Serangan siber pada industri kesehatan seluruh dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Tercatat ada kenaikan sekitar 38% di tahun 2022 dengan rata-rata 1.463 serangan setiap minggunya, membuat industri kesehatan menempati urutan tiga dalam daftar paling sering terkena serangan siber.
Di postingan sebelumnya, kita membahas tentang fitur OSINT yang bisa mengakomodir jiwa detektif dan kekepoan kita. Nah kali ini mari kita praktekan investigasi tingkat dasar menggunakan web-based OSINT.
Disadari atau tidak, selama beraktifitas di dunia maya, manusia meninggalkan jejak yang akan terekam selamanya. Jejak ini bisa berguna ketika ada tujuan yang ingin dicapai.
Apa sih yang dilakukan si pencuri pada data yang telah mereka ambil? Jawabannya, tergantung dari datanya. Yang pasti, banyak pihak yang membutuhkan data tersebut.
Pada artikel ITSec Buzz mengenai social engineering, ada pernyataan bahwa pria lebih rentan untuk terkena email phishing dibanding wanita. Membaca pernyataan ini, para pria lansung terkaget-kaget, dapat info dari mana pula.
Baru-baru ini, salah satu hotel besar di Las Vegas terkena serangan siber hanya dengan 10 menit panggilan telepon ke divisi IT Helpdesk.