Android adalah sistem operasi telepon genggam yang paling sering digunakan untuk penyebaran malware melalui aplikasi. Ini disebabkan oleh besarnya pemakai di seluruh dunia, sekitar 2.5 milyar pengguna dengan background pemakai sangat beraneka ragam. Secara persentase, jumlah serangan siber pada telepon genggam tidak sampai 0.1% dari total pengguna. Ini disebabkan semakin tinggi tingkat keamanan sistem operasi telepon genggam. Secara mendasar, begitu telepon genggam keluar dari box dan kita nyalakan, pengaturan dari sistem operasi ini sudah aman, tapi begitu pengguna mulai mengutak-atik pengaturan telepon genggam justru malah membuka pintu bagi para hacker untuk memanfaatkan tingkat keamanan yang berkurang akibat perubahan yang dilakukan.

Pada artikel ini kita akan membahas tiga fitur atau pengaturan yang sangat berbahaya apabila dirubah atau diaktifkan oleh pengguna telepon genggam.

1. Accessibility

Fitur Accessibility ini sebenarnya sangat berguna, terutama bagi pengguna yang memiliki disabilitas. Sebagai contoh pengguna yang memiliki masalah dengan penglihatan. Bagi mereka, dibutuhkan sebuah aplikasi yang bisa menerima perintah menggunakan suara dan juga membacakan teks yang ada pada layar. Fitur akan aktif apabila si pengguna mengizinkan aplikasi tersebut untuk mendapatkan akses agar bisa "melihat" aplikasi-aplikasi lain yang sedang aktif. Akses inipun sebenarnya digunakan juga oleh aplikasi antivirus agar bisa memantau aplikasi-aplikasi lain.

Jadi secara mendasar, fitur ini sangatlah berguna. Tapi masalah akan muncul apabila pengguna mengizinkan penggunaan fitur ini pada aplikasi spyware yang tidak sengaja terinstal. Dengan diizinkan spyware itu untuk melihat aplikasi-aplikasi lain yang sedang aktif atau melakukan perintah dengan suara, bukan tidak mungkin menimbulkan kerugian bagi pengguna telepon genggam tersebut. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dalam memberikan akses pada aplikasi yang kita tidak tahu kejelasannya.

Image by Livewire.com

2. Install Unknown Apps

Pada dasarnya, setiap sistem operasi telepon genggam memiliki app store resmi untuk pengguna menginstal aplikasi. Pada Android, dinamakan Google Play Store. Tapi Android memiliki azas demokrasi dengan mengizinkan pengguna untuk menginstal aplikasi melalui cara lain diluar Play Store. Misalnya pengguna Samsung bisa menggunakan Samsung Galaxy Store untuk menginstal aplikasi. Huawei punya AppGallery. Bahkan pengguna bisa menginstal aplikasi apabila memiliki file installernya, yaitu file .apk. Fitur yang mengizinkan pengguna untuk menginstal aplikasi selain melalui Play Store adalah fitur Install Unknown Apps.

Yang jadi permasalahan, app store lain tidak terlalu memberi perhatian kepada aplikasi yang terdaftar pada app storenya hingga kemungkinan ada aplikasi yang terinfeksi malware sangatlah besar. Apalagi kalau menginstal lansung melalui file .apk yang didapat secara asal, dari sumber yang tidak jelas. Fitur Install Unknown Apps ini secara default sudah aktif, jadi kita sebagai pengguna ada baiknya untuk menon-aktifkan fitur tersebut.

Image by Kaspersky

3. Rooting (Jailbreak)

Ini sebenarnya fitur yang sudah jarang diaktifkan. Fitur ini memberikan pengguna kemampuan untuk mendapat akses secara menyeluruh pada sistem file di telepon genggam. Apabila memiliki akses penuh, pengguna bisa melakukan modifikasi apa saja pada telepon genggamnya. Biasanya pengguna melakukan rooting untuk mengatur akses jaringan pada aplikasi yang mereka inginkan, mempercepat kerja chipset atau menghapus aplikasi bawaan yang tidak pernah dipakai.
Bahayanya, kalau telepon genggam sampai terinstal malware, malware tersebut pun bisa memiliki akses penuh dan bisa melakukan lebih dari biasanya.

Menurut statistik, di tahun 2017, Indonesia sempat masuk ke dalam daftar 10 besar jumlah pengguna rooting dan di waktu bersamaan menjadi tiga besar di dunia dalam daftar jumlah telepon genggam yang terinfeksi. Untungnya angka itu semakin membaik dan menurut data Kaspersky 2022, Indonesia sudah terlempar dari daftar 10 teratas.

Itu sebabnya, kita sebagai pengguna tetap memegang peranan penting dalam memastikan keamanan perangkat telepon genggam. Dari daftar diatas bisa disimpulkan untuk harus berhati-hati dalam menginstal aplikasi, apalagi kalau kita mendapatkannya dari sumber yang tidak jelas. Jangan sampai aplikasi tersebut mendapatkan akses penuh pada telepon genggam kita.